Kali Akhir Menatapmu

SALAM...

Hari terakhir kelas.
Perasaan? Tak ada rasa apa-apa. Kosong.
Aku dah biasa hidup macam ni : memerhati, mentafsif dan membuat perkiraan pengajaran untuk dikutip dan disemat sebagai pedoman.

Tiba-tiba aku terfikir bagaimana agaknya perasaan melihat seseorang untuk kali terakhir bilamana kita tahu bahawa dia akan pergi. Pergi jauh dari sisi kita. Dan pertemuan hanyalah harapan dan kemungkinan tipis yang tidak berpenghujung.

Persoalannya:
Adakah cukup pandangan kita untuk 'menghantar' pemergiannya?
Perlukah kita menatapnya sepuas renungan?
Atau cukup sekadar sepicis jelingan atau sekilas ekoran mata sahaja?
Adakah kita sudah bersedia menghadapi sebuah kehilangan?
Bagaimana hidupnya kita tanpa dia..dan dia tanpa kita?
Dan...adakah dia juga terdetik rasa yang sama? rasa sebuah perpisahan, barangakali?

Berat hati. Itu yang pasti. Untuk melepaskan sesuatu yang berada dalam genggaman kita, atau sudah biasa bersama kita bukanlah sesuatu yang mudah. Dalam tidak sedar kita memerlukan suatu kekuatan untuk meneruskan hari seterusnya tanpa 'sesuatu' yang kita sudah anggap sebahagian dari hidup kita. Kalau kita adalah burung, maka kita seperti burung yang patah sebelah sayapnya..masih dapat hidup, mungkin juga mampu terbang, tapi tidak begitu tinggi dah gah seperti sebelumnya.. Jika kita adalah bunga, maka kita seperti bunga yang gugur satu kelopaknya..mungkin masih lagi cantik, namun tidak seceria kuntuman bunga yang sempurna kelopaknya.

Hidup tetap perlu diteruskan, namun bagaimana kita jalani hidup kita tanpa membawa ingatan kita terhadapnya? Mampukah kita? Kuatkah kita? Teguhkah hati kita?
Apa sebenarnya yang membuatkan kita terlalu perlukan dia?

Sekali lagi, adakah dia perlukan kita? Pernahkah dia memerlukan kita?

Lalu terlintas pertanyaan ini saat aku terlihat kelibatnya (yang mungkin terakhir kali menjelma dihadapanku) :
Kali terakhir menatapmu.. mungkinkah aku akan merindu?

-------------------------------------------------------------------------------------------------
[Soundtrack]
TANPA
: 6ixth Sense
Resah yang ku gubah dalam kata
Melukiskan kesunyian..
Tanpa engkau.. aku tak mengerti

Meski..pagi itu indah
Tapi.. akan sunyi tanpamu

Menemani aku sepi...
*Tanpa cintamu aku resah

Tanpa kasihmu aku hampa
Tanpa dirimu aku mati
Kini benar-benar kurasakan

Dalam relung hatiku

Tanpamu aku tak mengerti
Takut.. aku jauh dari dirimu

Dan kau tinggalkan aku sendiri

Tanpamu ku mati

No comments:

IRAMA HATI SAYA